Rabu, 18 April 2007

Apakah Saya Hindu?

Sebelum lebih jauh membahas apakah kita sudah Hindu, harus kita batasi permasalahan apakah yang dimaksud Hindu adalah sebuah agama formal yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, ataukah Hindu sebagai way of life.

Jika yang dimaksud adalah Hindu sebagai agama formal yang diakui di NKRI ada syarat-syarat yang eksplisit yang bisa dijadikan sebagai alat ukur,
misalnya:
1. Kitab suci Weda, tempat sembahyang Pura 2. Percaya dengan Panca Sradha:
- Percaya dengan adanya Brahman
- Percaya dengan adanya Atman
- Percaya dengan adanya Karma Phala
- Percaya dengan adanya Punarbhawa (Reinkarnasi)
- Percaya dengan adanya Moksa

Dan ada mungkin ada beberapa lagi persyaratan yang diatur dalam perundang-undangan di NKRI.

Jika yang dimaksud adalah Hindu sebagai way of life, akan sulit mengukur kadar ke-Hindu-an seseorang. Mungkin sebagai ilustrasi, kita ingin tahu apakah sebuah tanaman adalah pohon mangga atau bukan.

Sementara kita punya dalil/pemahaman bahwa mangga itu daunnya berwarna hijau, pohonnya bercabang, buahnya kalo masih muda rasanya masam, kalo sudah matang rasanya manis, ada beberapa jenis, ada yang buahnya bulat, lonjong, dan ada juga yang kecil, dsb... dsb...

Suatu saat kita menemukan tunas mangga, yang tentu saja belum berbuah, dan mungkin juga belum bercabang. Kalau dilihat secara keseluruhan, tentu saja tidak menunjukkan semua ciri pohon mangga. Tapi tetap saja itu adalah mangga , pohon mangga yang masih kecil.

Sama seperti itu, saat ini kita juga sudah Hindu. Tinggal pilihan kita saja, akan tetap menjadi tunas Hindu, ataukah akan berkembang menjadi Hindu yang berkembang, berbuah lebat, berdaun rindang dan mengayomi.
Janganlah menyalahkan orang tua yang hanya bisa mengatakan sudah dari sananya seperti itu. Kita memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan dan tumbuhan yang mampu mengubah keadaan. Kalo dirasa apa yang dikatakan orang tua tidak benar seluruhnya, carilah kebenaran itu. Mungkin saat ini kita belum menjadi Hindu seperti kriteria Hindu yang ideal, tapi yakinlah kita sudah Hindu.

Saya rasa kita tidak perlu malu kalau belum bisa menerangkan agama kita secara utuh, lebih baik kita bisa melaksanakan sebagian ajaran agama yang sudah kita pahami dibandingkan dengan kita bisa menerangkan secara utuh ajaran agama kita dari A sampai Z, akan tetapi pelaksanaanya nol besar.
Jadi, tetaplah bangga menjadi Hindu.

Kalau merasa ada ajaran Hindu yang belum dimengerti, Media Hindu mempunyai banyak buku yang bisa menambah pemahaman kita tentang Hindu, tapi ingat jangan hanya berhenti pada pemahaman, harus diselaraskan juga dengan pelaksanaan.

Tidak ada komentar: